Apakah Anda mampu MENOLAK, tanpa mengecilkan ARTI?
Apakah Anda mampu TERTAWA BERSAMA, bila kelucuan itu menyangkut diri Anda sendiri?
Apakah Anda mampu memelihara SEMANGAT jika menghadapi suatu KEGAGALAN?
Apakah Anda mampu TENANG, jika harus menghadapi situasi DARURAT?
Pertanyaan diatas merupakan salahsatu cara pengukuran sederhana untuk menilai apakah seseorang berpotensi untuk menjadi pemimpin yang baik. Sebab, kepemimpinan bukan ditentukan oleh pangkat atau jabatan.
Kepemimpinan lahir dari suatu proses yang panjang, ketika seseorang menemukan visi dan nilai hidupnya, ketika keberadaannya memberikan pengaruh positip kepada orang lain, mampu mendorong sebuah perubahan dalam berorganisasi, dan memiliki rasa tanggung jawab atas apa saja yang dipimpinnya. Saat itulah lahir seorang pemimpin sejati.
Filsuf besar China, Lao Tsu mengungkapkan bahwa selain terhormat, terpuji, dan adil, kriteria seorang pemimpin sejati adalah mereka yang mau mengakui suatu pekerjaan yang memang diselesaikan oleh mereka, dimana pekerjaan tersebut dibenci oleh semua orang. Mereka juga inspirator yaang telah memberikan inspirasi, menciptakan ide atau gagasan sehingga orang lain mampu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
"Semakin banyak sumbangsih seorang pemimpin sejati, semakin ia bisa bersikap rendah hati"
Tenzing Norgay rela untuk menjadi orang nomor dua yang menginjakkan kaki dipuncak Mount Everest, karena ia tahu impian besar Edmunt Hillary adalah menjadi yang pertama. Orang seperti Tenzing Norgay dapat dikatakan memiliki jiwa kepemimpinan sejati, karena ia telah membantu orang lain mencapai impiannya. Saat orang bertanya mengapa ia rela memberi kesempatan Edmund Hillary untuk menjadi orang pertama, dengan rendah hati ia menjawab, "Jika saya malu menjadi orang kedua dipuncak gunung Everest, maka saya akan hidup dengan rasa malu itu."
Selain kerendahan hati, ada sebuah tulisan mengatakan bahwa karakter kepemimpinan sejati terletak pada huruf "Q". Pertama, Q yang disebut kecerdasan seperti dalam IQ, EQ, dan SQ. Kedua, Q yang berarti Quality yaitu kepemimpinan yang memiliki kualitas manajerial atau mampu membangun aspek-aspek visioner. Ketiga, Q yang dibaca "chi" dalam bahasa Mandarin yang berarti energi kehidupan dimana seorang pemimpin mampu melakukan self management. Artinya, seorang pemimpin sejati selalu berorientasi pada belajar dan tumbuh menjadi seseorang yang mempunyai tingkatan intelektual lebih baik, mengelola emosi lebih baik, dan berusaha mewujudkan nilai-nilai spiritual lebih baik pula dimana upaya tersebut ditujukan untuk mencapai visi dan misi organisasi maupun kehidupan pribadinya.
Sumber: CNI News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar